Rabu, 26 November 2008

Untuk Palestinaku

SEBUAH DIALOG DI PALESTINA
El Zukhrufy

Senja gemuruh, menampar resah!
Resah?
Ah, apalah artinya...
Tidak ada!
Tanyamu, apa kabar kau?
Huh! Tak usah peduli kami, tolol!

Teruskan saja hidupmu...
Makan bangkai-bangkaiku atau anak-istriku...
Kenyangkah kau? Atau masih kurang?
Tak apa, kami siap memberimu bonus
Istri-istri temanku siap melahirkan makanan untukmu, lebih banyak!
Ya! Aku tak ragu!
Kamu kenyang, kami syahid!
Oh... Apakah saudaraku seiman gemar memakan bangkai?

Selasa, 25 November 2008

Palestina Tak Akan Pergi

Beberapa jenak kembali, kecaman itu...
Terkutuk! Itu untuk Israel!
Palestina, negeri markas syuhada...
Al-aqsho, masjid agung...

Gaza, tempat segala peradaban dimulai...
Di sana! Leleran darah basuhi kerontang yang meranggas
Potongan daging tertanam
Tapi, negeri itu masih subur
Jangan ada tangis, negerimu tak akan pergi!
Itu janjinya!
Tak ada yang terampas lagi, saudaraku...
Engkau hanya perlu berjuang atau syahid bersamamu...
Pagi, senja atau malam masih tetap menyaksi...

Masih Tentang Dara

MASIH TENTANG DARA
oleh El Zukhrufy


Dara kini tertelan curiga, nyata!
Ia tahu, realita tak kan sanggup berspekulasi lagi...
Meski dengan riang yang dipaksakan...
Lalu, senja mengajaknya merenung...
Merenung lagi, lebih dalam
Dan akhirnya,

Dusta akan mengubah senyum menjadi petaka!
Biarlah...
Terserah mereka...


Kamis, 06 November 2008

MALAIKAT HITAM

Monday, November 3, 2008

MALAIKAT HITAM

Malaikat hitam adalah putih yang meng-hitam
Malaikat hitam adalah sinar yang gelap redup
Malaikat hitam adalah deringan-deringan nada yang melagu
Malaikat hitam adalah manik-manik yang menggenang pilu
Malaikat hitam adalah benci yang meranggas kerontang
Malaikat hitam adalah luka yang berdarah nanah
Malaikat hitam adalah seonggok pedih yang menganga
Malaikat hitam adalah aktor penguasa kepolosan dan keluguan
Malaikat hitam adalah dosa termanis yang menodai
Malaikat hitam adalah bayang yang meraja sukma
Malaikat hitam adalah rhapsody bisu yang kelam
Malaikat hitam adalah mimpi yang terpaksakan
Malaikat hitam adalah ilusi dalam harap khayal
Malaikat hitam adalah rindu yang ter-evaporasi
Malaikat hitam adalah pintu cemas yang ber-kamuflase
Malaikat hitam adalah dilema dingin yang beku
Malaikat hitam adalah pinta yang bercabang
Malaikat hitam adalah memory yang membusuk!
Malaikat hitam adalah setia yang sirna, lenyap!
Malaikat hitam kini hilang dan tersesat!
Malaikat hitam adalah kisahku…

Sabtu, 01 November 2008

Tentang Dara










Thursday, Oktober 30 2008

Tentang Dara

Dara merasa asing berada di sini

Lubuk hatinya mengucap aneh untuk suasana ini

Lazimnya, pada seratus purnama lalu

Kariblah ia bersama lazuardi hijau

Ada ketergesaan, kecemasan, kegelisahan, juga ruang merah jingga…

Semuanya berevaporasi mengiringi rhapsody kesehariannya

Tapi,

Dara sudah terlalu jauh terbang!

Mengangkasa bersama pundi-pundi udara dalam raga

Berkoar-koar, mengepakkan sayap keangkuhan

Dara terlalu jauh terbang!

Entah kemana, untuk siapa, demi apa…

Tekad Dara mampu meninggalkan harap petuah

Yang selalu menghantui rasa berdosanya…

Mimpi yang kian memekakkan telinganya saat bebas mengudara

Dara masih merasa asing di kandangnya,

Dan akan terus terbang jauh bersama ke-aku-annya…

Dara lupa daratan!!