Sabtu, 25 Desember 2010

MALAM INI



Ini bukan tentang memiliki dan kehilangan. Bukan tentang perasaanku atau perasaanmu. Bukan tentang ya atau tidak.

Hidupku sampai detik ini memberikan banyak pelajaran, sangat banyak! Berupa harmoni antara kesenangan dan kesedihan (meski sepertinya, akhir-akhir ini lebih banyak luka). Aku tak tahu mengapa begini. Hidupku berbeda dengan hidupmu.
Aku dilahirkan dan dibesarkan dalam keadaan melarat. Terbiasa dengan kesederhanaan yang kadang dipaksakan untuk usia-usia hijau. Ayah dan ibu selalu mengajarkan aku dan saudara-saudaraku untuk selalu besar hati dengan keadaan itu (padahal, yang aku tahu, ukuran hati hanya sebesar telapak tangan). Bagaimana dengan hidupmu? Bukankah selalu mewah?
Aku tak ingin merendah, tapi ini kenyataan!
Setelah semua kulewati beberapa bulan ini, aku merasakan sesuatu:

LEMAH! AKU SANGAT LEMAH!
Dan, maaf…
Aku, saat ini tak bisa mengatakan apa-apa padamu, juga pada mereka tentang perasaanku. Karena yang kurasakan hanya perih yang tak tahu ujungnya sampai kapan. *mungkin memang aku hampir mati*

Sebelum itu terjadi, aku hanya butuh seseorang yang bisa menguatkanku. Bukan dengan apa-apa. Dengan iman. Bawalah keimanan padaku. Hanya dengan itu aku bisa menahan sakit. Hanya dengan itu, aku bisa lebih kuat.

Seandainya, itu kamu…