Minggu, 15 November 2009

LELAKI RINGKIH BERLANGKAH GONTAI






LELAKI RINGKIH BERLANGKAH GONTAI*
El Zukhrufy


Semi. Hujan itu. Rintik itu. Basah itu.
Seorang lelaki ringkih berlangkah gontai. Ia baru saja keluar dari tempat pemujaannya
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Lelaki itu : Aku ingin ikut!
Seseorang : tapi kau diperbolehkan untuk tidak turut serta di bukit itu…
Lelaki itu : Tapi aku TETAP ingin ikut!
Seseorang yang lain : ………. (diam)
Lelaki itu : Tolonglah! Aku tak selemah itu…
Seseorang : Baiklah…
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Sejak saat itu aku mencintaimu. Melihatmu. Ketegaranmu.
Kau mengingatkan aku pada seseorang, mengantarkan memoriku di sebuah rumah kecil yang aku tinggalkan.
Ya. Aku mencintaimu, seperti aku mencintainya. Bagiku, ia adalah dirimu!
Tapi, dia tak sesempurna dirimu…
Hanya, setiap langkah gontaimu menyeret khayalku pada sebuah kursi roda, yang terseret-seret oleh waktu.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Di sela paksaan rintik hujan yang seseklai tergenang di atas naungan ki hujan, aku berdampingan denganmu.
Namun, kenyataan membuatku mengetahui bahwa kau harus pergi jauh dari jalanku.
Lihatlah air mataku! (dan ternyata, rintik itu berasal dari mataku…)
Perih!
Aku tak ingin kau pergi. Karena hal itu seolah menggambarkan kepergian seseorang di sebuah kursi roda itu.
Aku tak siap kehilanganmu, seperti aku tak siap kehilanngannya, meski itu tak kan pernah sama!
AH! Tiba-tiba aku benci kau!
Mengapa kau tak tahu, keterbatasan yang sempurna itulah yang membuatku bertahan mencintaimu???
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Seandainya seseorang berkursi roda itu bisa melangkah kembali, aku ingin berkata padamu, inilah alasanku mencintaimu…
Karena layaknya dia,,, //DIRIMU!!
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Aku tak pernah bisa mengerti apa maumu seperti ketidakmengertianku tentang titikdua atau garismiring yang ada di antara sajak-sajak para penggubah kata……..


>>Untuk saudaraku: seseorang berkursi roda di rumah mungilku
(Saat aku kembali, aku SANGAT ingin melihatmu melangkah kembali…)

Kamis, 12 November 2009

SAJAK "AKU INGIN PERGI"





One Last Breath*

Sepertinya aku baru saja menemukan sisi kemuakan yang semuak-muaknya dari jalan hidupku –jalan hidup yang kalian pilihkan untukku-
Aku muak dengan segala ‘kepalsuan” yang kalian tampakkan!
Munafik….!!!!
Jika kalian tak memberikan jawaban dari apa yang aku mau dan apa yang seharusnya, maka lepaskan aku!
Biarkan aku jauh. Biarkan aku pergi.
Biarkan aku kembali mengecap kotornya masa laluku.
Biarkan aku menikmati saat hatiku dilanda kekosongan iman. Karena itu lebih baik daripada bersama kalian.
Maka, tak usah menyahut panggilan suara serakku!
Enyahlah!
Karena sesungguhnya, aku tak mau lagi peduli…


*Judul sajak yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan judul lagu Creed







One Last Breath (2)

Jika aku hendak pergi dari jalan ini dan enyah dari kalian, apakah kalian akan menahanku sekuat tenaga?
Atau mungkin akan kalian tinggalkan dan cemoohkan aku seperti yang pernah kalian lakukan padanya?
Dan aku tak mampu berapologi…
Baiklah, kalian bisa tenang…
Aib busuk kalian tak akan aku gemborkan, itu bisa kuhapus dengan ketidakcukupan airmata
Saat aku pergi, aku akan damai bersama seseorang yang aku anggap saudaraku yang sangat aku sayangi
Aku akan terpuruk bersamanya,,,
Atau sunyi yang akan melelehkanku dari duniaku…

>>Sebuah Tempat Sumber Inspirasi Terbesar, 12 November 2009