Jelang 1 Muharram 1430 Hijriah, saat umat Muslimin di seluruh dunia menyambut tahun baru dengan suka cita dan penuh kesyukuran pada Allah, Sang Raja Semesta. Kembali, benda-benda yang mampu menghancurleburkan gedung bertingkat, mengguncang Palestina – negeri markas syuhada. Ya. Semua terulang lagi. Siapa lagi pelakunya, kalau bukan Israel terlaknat itu? Perilaku yang tidak berperikemanusiaan itu, serentak ditayangkan di televisi, juga tertera di media cetak.
Adalah hal yang patut dipertanyakan, jika sebagai Muslim, hati kita tak tergerak sedikitpun untuk membantu saudara seiman kita disana. Mengaku sebagai orang yang beriman, tentu saja harus menjalankan segala hal yang menjurus padanya, seperti yang tertera pada ayat-ayat dalam kitab suci Al-Quran.
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui” (Ash-Shaff: 10-11).
Tak ada rotan, akarpun jadi. Tak perlu mengorbankan jiwa untuk jihad fii sabilillah jika kita tidak mampu untuk itu. Bermujahadah melalui harta adalah salah satu jalan menggapai surga. Sungguh istimewa makna ayat ini. Perdagangan manakah lagi yang bisa menyelamatkan kita dari azab pedih? Jawabnya, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Mari kita beramai-ramai beramal, mencari pahala di jalan Allah dengan mengorbankan sedikit harta kita…
Bentuk nyatanya bagaimana? Salah satu cara ampuh menghadapi dan menghentikan kekejian Israel yaitu dengan memboikot Israel. Adapun maksudnya yaitu memboikot semua produk atau apapun yang berasal dari Israel, bisa berupa perkataan dan kebijakannya, juga perusahaan-perusahaan yang mendukung kekejaman Israel-zionist tersebut. Tentu saja hal ini tidak cukup hanya dilakukan oleh satu atau beberapa orang saja yang bisa dihitung jari. Adalah tanggung jawab kita bersama, sebagai kaum Muslim untuk bersatu memboikot Israel. Tanpa menunggu waktu lagi, dari sekarang!
Saudara kita, Shofwan Al Banna dalam bukunya ”Palestine, Emang Gue Pikirin!” (semua Muslim wajib baca buku ini!), menuliskan daftar produk Amerika yang direkomendasikan oleh para ulama untuk diboikot. Mungkin, anda bertanya kenapa harus barang-barang dari Amerika? Jawabnya, karena salah satu (ingat, baru salah satu. Yang lainnya masih banyak lagi) dukungan besar bagi Israel terkutuk itu berasal dari produk-produk ini. Produk tersebut hasil dari perusahaan MNC dan kebanyakan berbasis Amerika. Memang lumayan banyak. Anda juga tak perlu kaget membaca dan mengetahuinya, karena memang begitulah kenyataannya. Berikut barang-barang tersebut:
• KFC
• McDonalds
• Pizza Hut
• A&W
• Texas
• Dominos Pizza
• The Coca Cola Company
• Danone (contohnya, Aqua)
• Nestle (Dancow, Milo,dll)
• T-Shirt & Sepatu (Nike, Adidas, Kate dan Calvin Klein)
• Peralatan Listrik (Power, Alaska, Duncan, Motorola, Alcatel, Union Air, Clifinitour, Admiral, Harmony)
• Baterai (Eveready, Energizer, Doorsill)
• Mobil (Ford, Chrysler, Hammer, Chevrolet, Puck dan semua produk General Electric)
• Bahan-bahan Kimia dan Pembersih (Head & Shoulder, Pantene, Oloiez, Pampers, Ferry, Downy, Ariel, Tide, Camay, Zeset, Mack Factor, Carmen, barang-barang PT Johnson & Johnson, Nectar, Avon, Revlon, Gardena, pasta gigi Corset)
• Alat tulis (Pulpen merk Shiver, Parker and Hear
• Lain-lain: Handphone Nokia, Carefour, Giogio Armany Parfumes, Boss, Kiwi, L’oreal, rokok (Marlboro, Kant, Janstown, Lark, Merit, Gold Cost, Carlton, LM, More).
• PRODUK Unilever juga...
Subhanallah! Ternyata, banyak sekali produk-produk zionis yang sudah mewarnai hidup kita. Merasuk dalam darah dan daging kita juga keluarga. Bahkan mungkin tidak bisa kita hindari, sulit! Kita telah menjadi budak Israel tanpa kita sadari. Israel terkutuk yang notabene telah menjadi musuh Islam dengan menjajah hak saudara seiman kita di Palestina tanpa henti, tak kenal waktu. Bayangkan! Saat kita menikmati paha ayam KFC yang hangat nan lezat, saat itu kaki-kaki saudara kita di Palestina hancur oleh peluru bertubi-tubi. Saat kita melepas dahaga dengan menenggak minuman dingin bersoda, saat itu darah pemuda-pemuda Palestina bercucuran. Saat kita dengan bangga mengenakan pakaian produk zionis, yakinlah bahwa di suatu tempat nun jauh di sana, kulit-kulit saudara kita tercabik oleh bom-bom, bahkan kehilangan tempat bernaung yang aman.
Produk di atas mau tidak mau harus disingkirkan dari hidup kita. Tidak ada kompromi lagi. Meskipun sebenarnya masih banyak lagi produk-produk yang mendukung zionis. Sadarkah kita bahwa tanpa sengaja kita telah menjadi pembunuh? Bukan sekedar pembunuh biasa, melainkan pembunuh berdarah dingin! Barang-barang yang kita pakai sehari-hari, secara tidak langsung mengindikasikan hal itu. Satu rupiah saja yang kita keluarkan untuk membeli barang-barang tersebut, berarti kita ”menyumbangkan” satu peluru untuk membunuh jiwa-jiwa warga Palestina yang tak berdosa.
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (Ash-Shaff: 2-4).
Miris! Sangat ironis! Apalagi jika melihat orang-orang yang munafik! Siapakah mereka itu? Adalah orang-orang yang berkoar-koar, yang mengecam dan mengutuk Israel-zionist namun masih saja menjadi budak barang-barang zionis. Lalu, apa gunanya waktu yang terbuang di jalan? Apa gunanya suara-suara yang serak karena menyeru orang lain untuk peduli pada Palestina?
Tidak sulit untuk menghindar dari barang-barang tersebut, jika kita sungguh-sungguh meniatkannya untuk membantu saudara kita di Palestina. Masih banyak produk lain yang bisa kita konsumsi tanpa harus dihantui rasa berdosa karena ikut menyakiti warga Palestina. Namun, tentu saja kita harus teliti saat membeli barang-barang di toko maupun supermarket. Jika ragu, rajinlah mencari tahu di buku-buku maupun di internet mengenai apapun yang menjadi produk zionis. Jangan pernah merasa berat, karena ini sudah menjadi kewajiban kita sebagai Muslim. Karena Muslim itu ibarat satu badan, jika salah satu anggota tubuhnya merasa sakit, maka akan merasa sakitlah seluruh badannya. Meskipun segala sakit yang kita rasakan di sini, tidak akan sesakit para syuhada Palestina.
Masih mampukah kita mengecap nikmat dunia di saat saudara seiman kita di Palestina sana berpeluh darah? Saat kita tumbuh dengan susu sapi segar, pemuda Palestina harus tumbuh dengan meminum pahitnya kenyataan, hidup bersandingkan peluru-peluru. Mereka disana dewasa dalam intaian ledakan bom-bom.
Setiap Muslim adalah saudara. Jadi, tunggu apa lagi? Boikot Israel! Save Palestine, now! Allahu Akbar..!
*Mahasiswa dan aktivis FLP ranting Unhas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar