Rabu, 28 Juli 2010

Konbanwa!




…………….
Lalu, apa yang terjadi?
Aku merasakan hidupku semakin dipenuhi jingga
Melihatmu selalu memakai seragam yang (selalu) hampir sama denganku ―membuatku selalu bertanya-tanya, mungkinkah ini adalah sebuah kesengajaan untuk mengundang kata “jodoh”?

Ah!
Aku hanya ingin selalu melihat Biru rupa Awan

“Aku juga bingung! Lebih bingung dari hari itu, saat kau jujur!”

Aku (bisa-bisanya) menderita kejengkelan luar biasa dan tertawa lepas di saat yang sama saat melintasi Fly Over dini hari menjelang Minggu: tidak seperti biasa, speedometer hanya menggoda di angka 30-40

“Ya! Aku sangat menikmati malam bebas!”

Maaf,
Aku tak akan menjawab pertanyaan semacam peradilan untuk “perempuan bodoh seperti”ku

@@@

Aku tak seperti dia, tersenyum khas perempuan ―bibirku tercipta sangat elastis, hingga jika tertawa membuatmu kaget dan bertanya-tanya, yang barusan itu suara setan dari mana?
Aku tak seperti dia, bersuara lembut desah yang membuat kudukmu tergoda merinding ―pita suaraku tercipta dengan suara bass lakilaki, kadang serak tak jelas

Aku tak seperti dia, menganggap jejak tanah adalah catwalk hingga pinggulnya meliuk kirikanan ―aku ibarat berjalan di atas cadas api, tak lepas dari jingkrak-angkang-lari, sesekali mengangkat rok karena menghambat bebasku

Aku tak seperti dia, berpatut lama depan dinding kaca memakai bedak-lipstik “nuansa merahjambu” ―bahkan tak cukup tiga menit, aku sudah kocarkacir berseragam sewajarnya dengan niat agar lakilaki tak sampai melirikku (oho, bagaimana mungkin mereka berminat? Wajahku adalah tipe pertama dari bawah yang harus dijauhi karena dipenuhi oleh bintikbintik dan nodanoda tak jelas)

Aku tak seperti dia, menunggu menyiapkan makan malammu dengan gaun merah marun, melepaskan dasimu, tersedia air suamkuku untukmu mandi ―kau harus sibuk menyiapkan makanan seorang diri, mungkin mie instan atau telur goreng karena aku sedang asyik menikmati malam di jalanan dan baru akan pulang saat kau terlelap setelah sebelumnya mencuci piringmu yang penuh lemak minyak kelapa sawit

“Bisakah malam berwarna biru?”


@@@

Lalu, apa yang terjadi?
Aku akan sering bercerita tentang nama, warna, rasa dan pesan singkat dari seseorang di timur pulau Jawa

@@@
aku tak akan apa-apa jika kau benar-benar hilang [EL]


-Sesaat setelah kau cemberut karena kelalaianku (aku masih ingin memeluk kota jika malam. Mudah-mudahan kau paham)-

Tidak ada komentar: