Sabtu, 29 Januari 2011

Berkali-kali.


Kau menghindariku.

Berkali-kali.

Tapi, sejak itu pula kau berkali-kali merengek pada hujan. Berkali-kali kau mengadu pada malam. Berkali-kali kau meringkuk di tiang jendela. Berkali-kali kau melukis abstrak di dinding pintu. Berkali-kali kau menyapa lorong-lorong menuju rumahmu. Berkali-kali kau gelisah. Berkali-kali kau teriak. Berkali-kali kau merintih, luka! Berkali-kali kau…

Berkali-kali kau berdoa pada Tuhan-mu.

“Izinkan aku bertemu senyumnya”

:: tulisan ini untukmu ::

Tidak ada komentar: