Sabtu, 17 Maret 2012

Jika saya mati…

Sore kemarin, saya berkumpul dengan beberapa orang hebat. Orang-orang itu mungkin sudah kenyang (ah, atau belum pernah kenyang) berdiskusi
Dari situ saya menduga, mereka (mungkin termasuk saya) akan melakukan sesuatu yang sangat besar, sangat besar! Ini tentang kehidupan banyak orang. Itupun, kalau yang mereka katakan adalah sesuatu yang benar-benar serius. (Saya katakan “mereka”, karena saya hanya pendengar, sama sekali tak pernah berbicara. Sayangnya, saya terlanjur menulis nama saya, lengkap dengan nomor hape dan email)
Selama saya berada disitu, saya berpikir, siapakah orang yang harus saya percaya dalam keadaan penuh konspirasi dan kebohongan? Saya bahkan berpikir, orang yang ada di seberang saya, bisa saja adalah dalang utama dari kekacauan yang terjadi belakangan ini. Saya tidak bisa sepenuhnya percaya padanya.
Dan tiba-tiba saya membayangkan bahwa saya mati dengan cara yang tidak saya (dan orang-orang lain) inginkan.
Ya. Ya. Ya. Saya punya keinginan tentang bagaimana cara saya mati.
Saya tidak ingin mati terbunuh: ditembak, ditebas, dipanah, ditabrak… (saya tidak rela mati disebabkan bukan kesalahan saya!)
Saya tidak ingin mati kecelakaan
Saya tidak ingin mati bunuh diri
Saya tidak ingin mati dalam keadaan diculik
Saya tidak ingin mati muda –saya ingin mati ketika sudah memiliki cucu, dan keluarga saya bahagia
Saya tidak ingin mati meninggalkan hutang
Saya tidak ingin mati dalam keadaan berbohong
Saya tidak ingin mati ketika saya melakukan dosa
 Saya tidak ingin mati konyol!
….
Saya ingin mati dalam keadaan mengingat Tuhan saya sepenuhnya. Dan alangkah bahagianya saya jika ketika itu tiba, saya melihat wajah-wajah keluarga yang saya cintai…
Jika Tuhan benar-benar memeluk mimpi-mimpi, saya akan terus memimpikan mimpi ini.

~mks.14maret2012~

1 komentar:

Qefy mengatakan...

Pun denganku, meninggalkan dunia dengan segenap amalan dan kebaikan. Disana ketemu Tuhan yang selama ini mencukupi kehidupanku :)