Senin, 12 Oktober 2009

SERIBU SERATUS DELAPAN PULUH LIMA*

SERIBU SERATUS DELAPAN PULUH LIMA

^El Zukhrufy^

Seribu Sembilan puluh lima,

Aku tak tahu pasti apakah itu angka yang benar untuk mendefinisikan kita berdua

Huh!

Benci ataukah karma, atau mungkin bukan dua-duanya,

Kita dalam keadaan yang sama atau tidak,

Yang pasti, jalan panjang yang kita lewati, kenangan yang kita rasakan, rumah yang kita tempati, senyum yang pernah kita resapi bersama, suara yang kita kagumi, kata-kata dan kalimat-kalimat yang kita maknai, wajah yang kita temui, semuanya!

Apakah benar-benar berharga bagi kita?

Atau mungkin, kau atau aku telah melupakannya???

Hahahaha…!

(tiba-tiba ada suara setan di sebelah ruang jiwamu, tapi kau tak pernah mengerti makna itu semua)

Ya. Inilah aku. Betapa bodoh kalian mengartikannya. Kalian bodoh karena selalu menganggapku tak ada, tak nyata. Padahal, telah pasti bahwa aku disampingmu. Ah, tepatnya di tubuhmu. Ah, bukan juga! Aku ada di hatimu, di nadimu, di setiap tetes darahmu. Tak pernahkah kau sadari itu? Aku bahkan telah menggantikan sisi yang seharusnya diisi oleh Tuhan yang sangat menyayangimu. Aku telah mengisi nadimu dengan kata, suara dan tatapan yang seharusnya dari awal kau mengetahui bahwa semua itu hanyalah kebencian. Hai, Tuhan! Saksikanlah, aku telah memiliki satu hamba-Mu lagi. Aku menang dalam pertempuran ini!

Kau ternyata belum menyadari betapa hebatnya setan itu bahkan setelah kau berkali-kali mendengar bisikannya

“Sebenarnya, aku sangat menyadarinya sebelum kau semakin mengisi seluruh jiwaku. Ini kulakukan karena aku sangat menyayangimu, hal-hal yang berkaitan denganmu, hal-hal yang mengingatkan aku padamu. Aku mencintaimu lebih dari cintaku pada Tuhan”, katamu…

Lalu, setan benar-benar merdeka!

Lihatlah dia, Tuhan… Hamba-Mu semakin mencintaiku.

Tapi, Tuhan… Aku ingin memberitahumu sesuatu. Sebenarnya, angka yang lebih tepat untuknya adalah seribu seratus delapan puluh lima. Dia telah terpuruk sedalam itu…

Dan, setan kembali tertawa.

Kali ini lebih bermakna dari sebelumnya…

--untuk jiwa-jiwa yang semakin jauh dari-Nya…--



Tidak ada komentar: