Senin, 16 April 2012

Presiden. Presiden.



Ini tentang #ngomongin Presiden.

Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri acara sosialisasi Undang-Undang. Tapi sayang sekali, saya terlambat. Seharusnya, saya tiba di lokasi pada pukul 8 pagi. Yeah, karena keteledoran pribadi, saya baru bisa duduk di kursi peserta pada pukul 10. Saya sudah bisa membayangkan betapa banyak hal yang saya lewatkan! *memble

Well, saya menyukai semua hal yang dibicarakan oleh orang di depan saya ini. Saya menyayangkan bahwa saya datang terlambat. Saya juga menyayangkan kenapa saya duduk di kursi belakang (ini juga disebabkan saya terlambat). Duh, saya geregetan. Saya ingin tahu lebih banyak hal lagi. Sayangnya, acara itu terlalu singkat. *memble lagi

Tapi sehabis acara itu, saya memikirkan, mungkin tepatnya membayangkan sesuatu: tentang Bapak Presiden yang dihormati entah siapa.

Apakah Bapak Presiden itu bisa tidur nyenyak di antara kasus korupsi?

Apakah Bapak Presiden bisa makan dengan lahap di antara teriakan mahasiswa yang menolak kenaikan BBM?

Apakah Bapak Presiden memiliki jiwa yang sangat tenang di antara desakan-desakan? *melihat diri sendiri di depan cermin

Apakah Bapak Presiden bisa minum susu dengan santai tanpa membayangkan betapa banyak rakyat yang terdzolimi selama hampir sepuluh tahun ia menjabat?

Jika banyak rakyat yang tidak menyukai Bapak Presiden, kenapa sampai sekarang tidak ada yang berusaha menembak atau menge-bom beliau? *ini bukan doa, hanya pertanyaan

Jika banyak rakyat yang tidak menyukai Bapak Presiden, kenapa sampai sekarang tidak ada yang berusaha menyihir beliau dengan ilmu hitam sehingga beliau mati atau hilang ingatan? *terlalu dipengaruhi sebuah drama

Bagaimana jika Bapak Presiden kesusahan tidur setiap malam –karena memikirkan dosa-dosanya, dan selalu minum obat tidur, lalu tiba-tiba mati karena kecanduan obat?

Bagaimana jika Bapak Presiden tiba-tiba stress karena banyak masalah negara, lalu menjadi gila?

Tapi toh, saya masih ingin melihat Bapak Presiden saya itu. Saya tidak ingin dia mati atau gila seperti pertanyaan-pertanyaan bodoh di atas. Saya ingin dia tetap hidup. Sampai ketika dia benar-benar telah terbukti jahat pada rakyatnya, saya ingin melihat dia dihukum dengan hukuman “bumi” sebelum dia dihukum dengan hukuman “langit”.

Kalau pembaca adalah fans berat dari Bapak Presiden, tidak perlu emosi. Yeah, saya bilang, kalau dia terbukti jahat. Kalau tidak, ya, semoga saja dia hidup tenang sampai akhir hayatnya. Aamiin.

3 komentar:

R10 mengatakan...

kenapa buka halaman ini diredirect ke grup fb yah?

Perempuan Semesta mengatakan...

Gak juga kok. Asal geser tombol scroll bawahnya pelan2 saja, gak pake buru2. Hehe.

Outbound Malang mengatakan...

kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)