Selasa, 02 Februari 2010

Ini adalah Cerita Singkat Tentang CintaItuSepertiIni





Ini adalah Cerita Singkat Tentang CintaItuSepertiIni
Oleh: Tachibana*


Kawan!
Hari ini aku sangat gembira! AKU MENANG LOMBA! Sebuah pertarungan dari permainan sederhana. Aku berhasil mengalahkan lawan-lawanku. Mereka, perempuan-perempuan lemah. Tema lombanya unik: CintaItuTakButuhPrasangkaApalagiMenerka-nerka. (Sebenarnya, sudah lama aku hafal mati tentang pertarungan ini. Merupakan sebuah ketidakwajaran jika aku tak keluar sebagai juara). Sebagai rasa syukurku, aku akan men-traktirmu di sebuah restoran yang kau suka. Tinggal sebut. Aku akan menemanimu kesana.


Baiklah. Sekarang, kau pesan makanan yang kau mau. Boleh juga pesan makanan mahal yang sama sekali kau benci. Terserah. Pokoknya, aku senang. Kau mau makan apa saja, silakan.


Oh ya, kuberi tahu sesuatu. Kalau tidak salah, di restoran ini tersedia makanan yang sangat istimewa. Harganya mahal! Rasanya juga sangat lezat! Dengar-dengar sih, mirip Nasi Goreng Jakarta Spesial yang bumbu-bumbunya mengutuk lidah. Namanya agak aneh memang, CintaItuLebihMisteriDaripadaMisteriItuSendiri. Pasti kamu berminat. Kupesankan sebelas porsi, agar kau puas.


Sambil menikmati makananmu, dengarkan ceritaku:

Kawan, aku menang lomba! Sangat sederhana.
Jadi skenarionya begini. Selama beberapa tahun ini aku berpura-pura mencintaimu. Aku selalu memandangmu dengan perasaan-orang-jatuh-cinta. Aku selalu menanyakan kabarmu. Aku selalu ke rumahmu. Aku selalu ingin kau di sampingku. Aku selalu membantumu di saat kau butuh bantuan. Aku selalu mengirim sajak-sajak indah tentang cinta hanya untukmu. Aku selalu membuatmu tersenyum, bahkan tertawa terbahak-bahak. Aku selalu memberikan makna cinta yang sedalam-dalamnya untukmu. Sutradara hebat bilang, aktingku sempurna!


Hingga akhirnya. Kau lalu membalas kepura-puraanku dengan penuh kesungguhan. Kau selalu memandangku dengan perasaan-orang-jatuh-cinta. Kau selalu menanyakan kabarku. Kau selalu ke rumahku. Kau selalu mengirim sajak-sajak indah tentang cinta hanya untukku. Kau selalu membuatku tersenyum, bahkan tertawa terbahak-bahak. Kau selalu memberikan makna cinta yang sedalam-dalamnya untukku. Orang-orang bilang, kau cinta mati padaku!


Mendengar orang-orang berkata seperti itu, aku memutuskan untuk memberitahumu tentang lomba itu. Saat kau tahu aku berpura-pura dan ternyata hanya mengikuti lomba, kau lalu pergi dan menghilang, seperti gila. Finally! Itu dia inti lombanya..!


Case Closed!


Sebenarnya, panitia lomba memberikanku waktu tiga tahun untuk membobol misi lomba ini. Karena aku terlalu hebat, aku menyelesaikannya sebelum deadline dan hanya butuh waktu dua tahun lebih tujuh bulan. Sisa lima bulan dari yang seharusnya. Aku dapat bonus! Dapat hadiah, plus melihatmu berwajah bego. Seperti kemarin. Haha! Aku puas, kawan!


Nah, bagaimana? Ceritaku seru, bukan? Oh, ya. Kau belum mengucapkan selamat padaku. Berikan aku tanganmu. Jabat tanganku.


############


Hei! Makananmu masih ada delapan porsi! Kok kamu udah muntah gitu sih? Hargai dong traktiranku! MAHAL TAU’…!!! (Harganya kubayar dengan airmata…)


>>Jalan Sahabat, (Kontemplasi Sambut Februari bersama rintihan Hujan), 31 Januari 2010, 23:21:11 Wita
: Satu bulan lagi, usianya ganjil. Ucapan “SelamatUlangTahunSemogaPanjangUmurdanBahagia” akan kuganti dengan “AkuHanyaAkanMenikahDenganLelakiYangSelaluShalatTepatWaktu,DanMengajiDenganTajwidMeskiTakBerlagu”

*Tachibana = El Zukhrufy

Tidak ada komentar: