Selasa, 01 Maret 2011

SENYUM SEBATANG COKLAT

Saya tiba-tiba mengingat sesuatu di suatu tempat. Waktu itu saya memberikan sepotong kue coklat untuk seseorang. Alasannya? Bukan apa-apa, saya ingin memberi saja. Karena saya merasa, orang itu terlalu banyak memberi juga untuk saya. Ya, terlalu banyak. Sangat banyak, malah. Bahkan, ia memberi sesuatu yang tidak saya harapkan, namun ternyata saya butuhkan di saat yang sama.

Bukan apa-apa. Saya ingin memberi saja.

Karena ia orang yang sangat baik. Karena sebelum kami bertemu, ia meminta diberikan sepotong kue. Jadi, kuberikan saja. Bukan karena apa-apa. Terlebih lagi, saya cukup menikmati senyumnya. Saat menerima sepotong coklat itu, ia berkata malu-malu, “Makasih, ya”. Hm, saya bahagia karena itu.

Ya. Itu saja. Bukan apa-apa.

Jadi, menurutmu, saya memberikan sepotong kue itu karena “Bukan apa-apa, saya ingin memberi saja”?


Makassar. 2011.

2 komentar:

babalkhan mengatakan...

sya tdak begitu paham,, tp yg sya lihat ini sbagai bentuk pembela'an atau cara bersembunyi dr "rasa"?? ga tau sih..hehehe
over all,, good job ^_^

Perempuan Semesta mengatakan...

salam kenal..
makasih udah berkunjung disini.
mungkin pemahaman anda tentang tulisan ini ada benarnya.. :)

keep in touch! ^^